Monday, October 18, 2004

diary of a mad bride-to-be

aku ga tau mau nulis mulai dari mana,dan aku ga tau aku bahagia apa ga.aku merasa sudah tak mengenal diriku lagi.hari jumat lalu aku beli novel lucu yang judulnya "diary of a mad bride".seru juga isinya.selama membaca aku pikir penulisnya berlebihan,masak mau menikah aja sampe segitu hebohnya.tapi ternyata itu juga menimpaku!!bahkan kukira aku sekarang jauh lebih gila dari yang di novel itu. ceritanya gini,aku kan udah bukan "high quality jomblo" lagi. dia bilang akan mengajakku menikah sekitar 2 tahun lagi karena memang butuh persiapan yang matang.aku setuju sekali. tapi ternyata dia berubah pikiran!! dia ingin mempercepatnya menjadi kurang dari 1 tahun lagi. Jesus Christ!! semalam dia cerita kalau setelah dia pikir2,2 tahun lagi itu kelamaan, apalagi pemimpin rohaninya,teman2nya,dan terutama keluarganya, sudah mendesaknya untuk memboyongku lebih cepat..(aduh...perutku mules2 lagi). rasanya aku ingin mencekik orang2 yang memberinya saran itu. dia tertawa menyeramkan ketika melihatku shock...bagaimana mungkin????????? sedangkan pendamping wanita yang sudah dipersiapkan sejak januari lalu sudah pergi entah di mana? (kamu dimana nov..). entahlah,aku benar2 ketakutan..aku memang menginginkan pernikahan,tapi ketika itu sudah di depan mata, aku ingin pindah ke planet lain, ingin rapture duluan, ingin mati saja, dan banyak keinginan lain......

2 Comments:

Blogger Julbintor Kembaren said...

As long as you still alive, breathing, and doing something...take the challange !!!!

Tadi pagi aku baru dapet mail renungan...
Baca deh, pas banget kayaknya...

---------------------------------
Nelayan Jepang


Orang Jepang sejak lama menyukai ikan segar. Tetapi tidak banyak ikan yang
tersedia di perairan yang dekat dengan Jepang dalam beberapa dekade ini.

Jadi untuk memberi makan populasi Jepang, kapal-kapal penangkap ikan
bertambah lebih besar dari sebelumnya. Semakin jauh para nelayan pergi,
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa hasil tangkapan itu ke
daratan. Jika perjalanan pulang mencapai beberapa hari, ikan tersebut tidak
segar lagi. Orang Jepang tidak menyukai rasanya. Untuk mengatasi masalah
ini, perusahaan perikanan memasang freezer di kapal mereka. Mereka akan
menangkap ikan dan langsung membekukannya di laut.


Freezer memungkinkan kapal-kapal nelayan untuk pergi semakin jauh dan lama.
Namun, orang Jepang da! pat merasakan perbedaan rasa antara ikan segar dan
beku, dan mereka tidak menyukai ikan beku. Ikan beku harganya menjadi lebih
murah. Sehingga perusahaan perikanan memasang tangki-tangki penyimpan ikan
di kapal mereka. Para nelayan akan menangkap ikan dan langsung
menjejalkannya ke dalam tangki hingga berdempet-dempetan. Setelah selama
beberapa saat saling bertabrakan, ikan-ikan tersebut berhenti bergerak.

Mereka kelelahan dan lemas, tetapi tetap hidup. Namun, orang Jepang masih
tetap dapat merasakan perbedaannya. Karena ikan tadi tidak bergerak selama
berhari-hari, mereka kehilangan rasa ikan segarnya. Orang Jepang menghendaki
rasa ikan segar yang lincah, bukan ikan yang lemas.


Bagaimanakah perusahaan perikanan Jepang mengatasi masalah ini? Bagaimana
mereka membawa ikan dengan rasa segar ke Jepang?


Jika anda menjadi konsultan bagi industri perikanan, apakah yang anda
rekomendasikan?


Begitu anda mencapai tuju! an-tujuan anda, seperti mendapatkan jodoh -
memulai perusahaan yang sukses - membayar hutang-hutang anda - atau apapun,
anda dapat kehilangan gairah anda. Anda tidak perlu bekerja demikian keras
sehingga anda bersantai. Anda mengalami masalah yang sama dengan para
pemenang lotere yang menghabiskan uang mereka, pewaris kekayaan yang tidak
pernah tumbuh dewasa, dan para ibu rumah tangga jemu yang kecanduan
obat-obatan resep.


Seperti masalah ikan di Jepang tadi, solusi terbaiknya sederhana. Hal ini
diamati oleh L. Ron Hubbard di awal 1950-an. "Orang berkembang, anehnya,
hanya dalam kondisi lingkungan yang menantang" -L. Ron Hubbard.


Keuntungan dari sebuah Tantangan:


Semakin cerdas, tabah dan kompeten diri anda, semakin anda menikmati
masalah yang rumit. Jika takarannya pas, dan anda terus menaklukan tantangan
tersebut, anda akan bahagia. Anda akan memikirkan tantangan-tantangan
tersebut dan merasa bersemangat. Anda tertar! ik untuk
mencoba solusi-solusi baru. Anda senang. Anda hidup!


Lalu bagaimana Ikan Jepang Tetap Segar?


Untuk menjaga agar rasa ikan tersebut tetap segar, perusahaan perikanan
Jepang tetap menyimpan ikan di dalam tangki. Tetapi kini mereka memasukkan
seekor ikan hiu kecil ke dalam masing-masing tangki. Memang ikan hiu memakan
sedikit ikan, tetapi kebanyakan ikan sampai dalam kondisi yang sangat hidup.
Ikan-ikan tersebut tertantang.


Renungan :


Jangan menghindari tantangan, melompatlah ke dalamnya dan taklukanlah.
Nikmatilah permainannya.
Jika tantangan anda terlalu besar atau terlalu banyak, jangan menyerah.
Kegagalan jangan membuat anda lelah, sebaliknya, atur kembali strategi.
Temukanlah lebih banyak keteguhan, pengetahuan, dan bantuan.
Jika anda telah mencapai tujuan anda, rencanakanlah tujuan yang lebih besar lagi.
Begitu kebutuhan pribadi atau keluarga anda terpenuhi, berpindahlah ke
tujua! n untuk kelompok anda, masyarakat, bahkan umat manusia.
Jangan ciptakan kesuksesan dan tidur di dalamnya.
Anda memiliki sumber daya, keahlian, dan kemampuan untuk membuat perubahan.

Jadi, masukkanlah seekor ikan hiu di tangki anda dan lihatlah berapa jauh yang
dapat anda lakukan dan capai !


-the most handsome guy on this planet-

October 18, 2004 at 10:39 AM  
Blogger Lita said...

bagus memang renungan yang kau kasih,tor. tapi aku terlalu bodoh untuk mengerti apa hubungannya dengan keadaanku saat ini. apa aku harus memasukkan hiu ke dalam masalah ini? hiu yang bagaimana? kau mau jadi hiunya ga :P

October 19, 2004 at 6:52 AM  

Post a Comment

<< Home